Selasa, 09 Juli 2013

Pengertian Hujan Frontal

| Selasa, 09 Juli 2013 |

Pengertian Hujan Frontal – Hujan Frontal yaitu hujan yang terjadi akibat adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. 

Pada saat terjadi pertemuan massa udara panas dan dingin, maka massa udara yang lebih panas akan dipaksa naik keatas massa udara yang lebih dingin. Batas massa udara panas dan massa udara dingin disebut sebagai Front.

Adanya pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin menyebabkan terjadinya pendinginan secara mendadak, selanjutnya terjadi Kondensasi dan turun hujan Frontal.

Readmore..

Pengertian Hujan Orografis / Hujan Pegunungan

| |

Pengertian Hujan Orografis / Hujan Pegunungan – Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan adalah jenis hujan yang terjadi pada daerah lereng pegunungan. Hujan ini berasal dari gerakan udara yang mengandung uap air yang terhalang oleh pegunungan. 

Udara yang mengandung uap air tersebut dipaksa naik mengikuti lereng pegunungan. Sebab dibagian atas (puncak) pegunungan memiliki udara yang dingin dengan gumpalan-gumpalan uap air yang menjadi dingin dan membentuk butir-butir air. Setelah terjadi Kondensasi selanjutnya akan terbentuk awan yang dapat menyebabkan turunnya Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan ini.

Dikarenakan hujan turunnya disatu lereng saja, maka lereng gunung disebelahnya yang tidak turun hujan disebut daerah bayangan hujan
.

Readmore..

Pengertian Hujan Zenithal / Konveksi

| |

Pengertian Hujan Zenithal / Konveksi – Hujan Zenithal atau hujan Konveksi adalah jenis hujan yang disebabkan udara permukaan yang naik akibat pemanasan Matahari menjadi lebih dingin dan mengembun. 

Udara ini mengandung air yang berasal dari laut, sungai, danau, tanah dan tumbuh-tumbuhan. Dikarenakan udara udara panas uap air semakin membubung naik ditambah dengan tiupan angin vertikal yang membawanya semakin naik. Pada lapisan udara yan leih tinggi lapisan temperatur udaranya lebih dingin sehingga mengubah uap air menjadi titik-titik air dan turunlah hujan. Hujan Zenithal atau Hujan Konveksi ini tegak lurus dan biasanya turun pada tengah hari.

Tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat
.

Readmore..

Pengertian Curah hujan

| |

Pengertian Curah hujan – Curah Hujan sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari air endapan, yaitu titik-titik air yang terdapat di awan dan kemudian jatuh ke permukaan bumi. 

Curah hujan terjadi karena massa udara yang membubung naik dan suhunya menurun. Apabila massa udara telah mencapai jenuh maka terjadilah kondensasi yang menyebabkan terjadinya hujan.

Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut Fluviometer atau penakar curah hujan. Alat Pengukur curah hujan ini diletakkan pada tempat yang terbuka dan diusahakan agar air lain tidak masuk kedalam alat ini. Alat pengukur curah hujan ini akan menghitung banyaknya curah hujan harian, bualanan, maupun tahunan.

Banyak sedikitnya curah hujan bergantung pada beberapa faktor sebagai berikut :


1. Kelembapan Udara

2. Topografi

3. Arah dan kecepatan angin

4. Temperatur udara

5. Arah lereng medan

Menurut jenisnya, tipe hujan terdiri dari tiga macam :

1. Hujan Zenithal / Konveksi

2. Hujan Orografis / Hujan pegunungan

3. Hujan Frontal

Readmore..

Syarat-syarat dan Komponen pembuatan peta

| |

Syarat-syarat dan Komponen pembuatan peta – Peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan informasi secara jelas bagi penggunanya. Peta yang demikian harus memberikan informasi tentang keadaan suatu wilayah dengan benar. 

pembuatan peta yang baik harus memenuhi syarat-syarat peta berikut :

1. Ekuivalen, yaitu perbandingan luas daerah pada peta harus sama atau sesuai dengan luas daerah sebenarnya.

2. Ekuidistan, yaitu perbandingan jarak peta harus sama atau sesuai dengan jarak yang sebenarnya.

3. Konform, yaitu bentuk semua sudut yang digambarkan harus sama atau sesuai dengan bentuk yang sebenarnya.

4. Tidak membingungkan dan mudah dipahami

5. Penyajian data harus lengkap dan teliti

6. Harus rapi, bersih dan indah.

Peta yang ideal apabila penggambarannya memenuhi komponen-komponen pembuatan peta berikut ini :


1. Judul peta

Judul peta biasanya diletakkan dibagian atas peta. Judul peta dituliskan dengan huruf yang paling besar jika dibandingkan dengan tulisan-tulisan lain yang ada di peta. Judul peta harus mencerminkan jenis data yang ditampilkan dalam peta, misalnya apabila data yang ditampilkan dalam peta adalah data tentang persebaran hasil tambang di Indonesia maka judul petanya yaitu “Persebaran Hasil Tambang Indonesia”.

2. Tahun pembuatan peta

Tahun pembuatan peta perlu diperhatikan oleh pembaca agar pembaca mendapatkan informasi yang benar-benar baru. Tahun pembuatan peta yang berbeda akan menyajikan data yang berbeda pula, terutam data-data yang bersifat dinamis.

3. Penunjuk arah

Penunjuk arah atau orientasi diletakkan di tempat yang kosong sehingga tidak mengganggu peta yang digambarkan. Penunjuk arah pelru diperhatikan agar pengguna peta mengetahui arah utara, timur, selatan dan barat. Penunjuk arah biasanya digambarkan dengan anak panah menghadap ke atas dan diberi tanda huruf U (utara).

4. Legenda

Legenda berisi keterangan tentang arti simbol yang digunakan dalam peta. Legenda berfungsi membantu pengguna peta untuk mengenal arti simbol yang digunakan tersebut.

Readmore..

Pengertian dan Jenis-jenis Peta

| |

Pengertian dan Jenis-jenis Peta – Peta adalah semacam denah, tetapi biasanya menggambarkan wilayah yang lebih luas di permukaan Bumi, misalnya wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara. Jadi peta adalah gambaran umum (konvensional) dari sebagian atau seluruh permukaan Bumi dan kenampakannya apabila dilihat dari atas yang digambarkan pada bidang datar dan skala tertentu dan menggunakan simbol-simbol tertentu. 


Jenis-jenis peta dapat dibedakan atas dasar isi dan bentuknya. Berdasarkan isinya peta dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan berbagai kenampakan yang ada di muka Bumi dari daerah yang dipetakan. Misalnya dalam peta umum digambarkan pegunungan, danau, rawa, kota, gunung, jalan raya, dan jalan kereta api.

Contoh peta umum :

a. Peta Indonesia

b. Peta asia

c. Peta Dunia

2. Peta Tematik

Peta tematik atau peta khusus adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan tertentu dari suatu wilayah di permukaan Bumi.

Contoh peta Tematik :

a. Peta kepadatan penduduk

b. Peta hasil Bumi

c. Peta pariwisata

d. Peta vegetasi

e. Peta statistik

Peta statistik menggambarkan data statistik pada suatu daerah, berdasarkan jenis data yang di gambarkan, peta statistik ada dua macam, yaitu :


a. Peta Statistik Distribusi Kualitatif adalah peta khusus yang menggambarkan data berupa variasi jenis.

b. Peta Statistik Distribusi Kuantitatif adalah peta khusus yang menggambarkan persebaran data yang berupa variasi jumlah.

Berdasarkan Bentuknya peta dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Peta Timbul (Relief)

Peta timbul dibuat sesuai dengan bentuk permukaan Bumi yang sebenarnya

2. Peta datar (peta biasa)

Peta datar dibuat pada bidang datar, misalnya pada kertas atau kanvas

3. Peta Digital

Peta berupa gambaran hasil bantuan komputer. Peta ini dapat ditayangkan melalui monitor komputer atau televisi.

Readmore..

Pengertian Pertanian Tanah Basah (Sawah)

| |

Pengertian Pertanian Tanah Basah (Sawah) - Pertanian Tanah Basah (Sawah) tujuan utamanya adalah untuk penanaman padi dan Palawija. Arti dari pertanian tanah basah sendiri yaitu suatu sistem pertanian di atas suatu lahan yang menghendaki lahan yang digunakan selalu dalam keadaan basah dan tercukupi kebutuhan airnya untuk kelangsungan hidup tanaman pertanian. Untuk menjamin ketersediaan air pada pertanian tanah basah, para petani mengusahakan suatu sistem pengairan yang dikenal dengan irigasi. 

Berdasarkan ketersediaan airnya, sawah untuk pertanian tanah basah dapat dibedakan atas sawah tadah hujan, sawah kemarau, sawah pasang surut, sawah lebak, sawah pengairan dan sawah irigasi (teknis).


Selain ditanami padi, Pertanian Tanah Basah sawah juga dapat ditanami Palawija dengan cara rotasi tanaman dan cara tumpang sari. Cara rotasi tanaman dilakukan pada musim kemarau saat air sulit diperoleh sehingga padi tidak mungkin ditanam. Pada saat ini, tanaman yang ditanam sebagai pengganti padi seperti jagung, kedelai dan gandum. Tanam-tanaman yang ditanam ini memerlukan air dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Cara tumpang sari dilakukan dengan penanaman tanaman Palawija berselang-seling dengan tanaman padi di atas lahan yang sama.

Readmore..

Pengertian Pertanian Tanah Kering

| |

Pengertian Pertanian Tanah Kering - Pertanian Tanah Kering adalah suatu sistem pertanian di atas suatu lahan dengan ketersediaan air yang tidak berlebihan namun cukup untuk kelangsungan hidup tanaman pertanian. 

Kegiatan pertanian tanah kering di antaranya sebagai berikut :

1. Lahan pekarangan, yaitu lahan pertanian yang cukup luas untuk ditanami tanaman pertanian disekitar rumah penduduk. Lahan pekarangan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat jika diusahakan secara baik. Hasil pertanian dari lahan pekarangan berupa tanaman Holtikultura seperti buah-buahan, kelapa, tanaman obat, sayur dan bunga-bungaan.

2. Perladangan (shifting cultivation), yaitu pertanian dengan cara membuka hutan untuk ditanami tanaman pertanian seperti padi, jagung dan gandum. Setelah kesuburannya berkurang, lahan perladangan tersebut kemudian ditinggalkan dan dibuka hutan yang lain dengan cara ditebang dan dibakar. Kerugian dari sistem perladangan dapat menyebabkan humus terbakar dan tanah cepat rusak.

3. Kebun campuran, yaitu pertanian diluar pekarangan yang sistem pengolahannya sama dengan lahan pekarangan dengan beraneka ragam tanaman yang diusahakan secara tumpang sari.

4. Perkebunan, yaitu usaha pertanian rakyat, pemerintah atau swasta dengan menanam tanaman pertanian yang menghasilkan bahan mentah industri dan untuk komoditi ekspor.

Berdasarkan kepemilikan dan karakteristik pengelolaan, Pertanian Tanah Kering suatu perkebunan dapat dibedakan menjadi berikut ini :

1. Perkebunan rakyat, yaitu perkebunan yang pengelolaannya oleh rakyat dengan ciri-ciri luas lahannya relatif sempit, modal yang ada kecil, produktivitas pengolahan dan pemeliharaan yang sederhana, serta jumlah pemilik dan arealnya banyak.

2. Perkebunan besar, yaitu perkebunan yang pengelolaannya oleh suatu badan pemerintah maupun swasta dengan ciri-ciri modal yang ada besar, telah menggunakan teknologi pertanian yang tinggi, dan lahan tiap unit yang besar.

Readmore..

Pengertian dan Jenis-jenis Pelapukan

| |

Pengertian dan Jenis-jenis Pelapukan – Makhluk hidup dan penyinaran Matahari mempunyai peranan yang penting dalam perubahan bentuk muka Bumi, terutama adanya pelapukan-pelapukan batuan. Pelapukan adalah proses hancurnya batuan pada kulit Bumi. Pelapukan merupakan bagian dari proses Denudasi.

Jenis-jenis pelapukan terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Pelapukan fisik atau mekanik adalah proses pemecahan batuan menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil sebagai hasil dari tenaga fisik yang bekerja pada batuan tersebut. Pelapukan ini dapat terjadi karena pengaruh penyinaran Matahari atau perubahan temperatur. Pemanasan oleh sinar Matahari menyebabkna terjadinya pemuaian. Jika pemuaian tersebutcukup besar maka akan menyebabkan batuan menjadi pecah.

2. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang merusak batuan-batuan sekaligus mengubah susunan kimianya. Pelapukan ini sering pula disebut dekomposisi karena batuan tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga mengalamii perubahan komposisi. Proses kimiawi sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, namun tumbuh-tumbuhan dan binatang juga ikut berperan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti akar tumbuh-tumbuhan masuk ke dalam celah-celah batuan, rayap, dan semut.

Batuan-batuan yang telah mengalami pelapukan akan mudah tererosi atau terkikis oleh tenaga angin, ombak, atau aliran sungai.

Readmore..

Pengertian dan Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim

| |

Pengertian dan Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim - Cuaca dan iklim merupakan dua hal yang saling berkaitan. Adanya cuaca memungkinkan untuk terjadinya keragaman iklim. Adanya keragaman iklim terjadi karena perbedaan cuaca di berbagai tempat.

Sinar Matahari yang diterima oleh permukaan Bumi berbeda-beda intensitasnya. Oleh karena itu, pemanasan udara di beberapa tempat menjadi berbeda-beda pula. Udara cenderung menyalurkan panas yang dimilikinya ke tempat lain sehingga terjadi gerakan udara. Gerakan udara tersebut dapat berupa konveksi, adveksi, atau turbulensi. Sebelum sampai di permukaan Bumi sinar Matahari telah melalui sebuah lapisan yang disebut Atmosfer. Keadaan Atmosfer ini berbeda menurut lamanya waktu dan luasnya daerah.

Keadaan Atmosfer pada waktu yang tidak lama dan meliputi wilayah yang sempit disebut cuaca, sedangkan rata-rata keadaan cuaca pada perode waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas disebut iklim. Kedua gejala alam ini, cuaca dan iklim, dipelajari dalam ilmu yang khusus, yaitu Meteorologi dan Klimatologi.
Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim

Kondisi atmosfer di suatu tempat pada saat tertentu merupakan cerminan dari berbagai unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim yaitu sebagai berikut.

1. Temperatur (suhu) udara, yaitu panas atau dinginnya udara yang dinyatakan dengan derajat (skala Celcius, skala Farenheit, dan skala reamur).

2. Kelembaban udara, yaitu banyaknya uap air (moisture) yang dikandung oleh udara atau atmosfer.

3. Curah hujan, yaitu jumlah air yang turun sebagai hujan di daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.

4. Tekanan Udara, yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh udara yang menekan Bumi.

5. Angin, yaitu udara yang bergerak mengikuti tinggi rendahnya tekanan udara.


Readmore..